Bahasa Indonesia kelas VIII: Komunikasi secara Persuasif

Sudah lama saya tidak menulis artikel tentang membahas mata pelajaran tertentu baik itu Bahasa Indonesia maupun pelajaran lain. Kali ini saya akan membahas pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi Komunikasi secara Persuasif. Sebelum memulai saya akan bertanya, apakah kamu tahu apa itu persuasif? Lalu seberapa penting kita belajar materi ini? Maka, jawaban tersebut akan kalian dapatkan setelah membaca artikel ini sampai selesai. INGAT SELESAI, agar tidak menjadi salah faham.

Persuasi atau persuasif berasal dari Bahasa Inggris, persuade yang berarti mengajak, membujuk atau menyuruh. Maka, teks persuasif dapat diartikan teks yang mengandung ajakan atau bujukan kepada pembaca supaya melakukan atau mengikuti apa yang ditulis dalam teks tersebut. Teks persuasif memiliki tujuan untuk memengaruhi pembaca supaya percaya dan melakukan apa yang telah ditulis dan disampaikan penulis di dalam teks. Bagaimana cara mengenali teks persuasi tersebut? Teks persuasi memiliki ciri yang dapat kita kenali dan identifikasi.

Kenali ciri-ciri teks persuasi, sebagai berikut; (1) Berisi alasan-alasan kuat yang disertai dengan bukti dan fakta, (2)Memuat kalimat yang meyakinkan pembaca untuk melakukan apa yang disampaikan oleh penulis, (3)Mengandung kata ayo, mari, lakukanlah, dan kata lain yang bersifat mengajak, dan (4)Teks persuasi sebisa mungkin menghindari konflik atau pertentangan untuk meyakinkan.

Setelah kita mengetahui ciri-ciri teks persuasi, kita juga perlu menyimpulkan teks persuasi agar mengerti maksud dan tujuan penulis. Simpulan adalah kesudahan pendapat atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif. Cara menyimpulkan isi teks persuasi; Mengidentifikasi ide pokok, mencatat bagian-bagian penting atau membuat rangkuman dan merumuskan simpulan.

 Teks persuasi dibentuk oleh beberapa bagian, yang antara bagiannya disusun secara sistematis dan saling berhubungan yang disebut struktur. Struktur teks persuasi itu sendiri terbagi menjadi: Pengenalan isu, rangkaian argument, pernyataan ajakan, dan penegasan Kembali.

Selain itu, kaidah kebahasaan pun harus diperhatikan dalam teks persuasi, yaitu; Kalimat persuasi, Kalimat fakta dan opini, Kata-kata teknis, Kata penghubung kausalitas, Kata kerja mental, dan Rujukan kata.

Agar tujuan dari teks persuasi dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakkan pembuktian dengan data dan fakta. Berikut merupakan langkah-langkah dalam menulis teks persuasi sebagai berikut:

  1. Menentukan tema
  2. Membuat kerangka teks
  3. Mengumpulkan bahan
  4. Mengembangkan kerangka teks
  5. Mencantumkan kalimat persuasif

Berikut contoh teks persuasi dalam bentuk penawaran barang berupa otak-otak dari murid-murid di MTs Al Jihad, Depok

Setelah saya jelaskan semoga kamu bisa menarik simpulan sendiri seberapa pentingnya belajar teks persuasi karena setiap pandangan dan pemikiran orang berbeda-beda, ingat berbeda itu wajar jangan sampai karena berbeda men jadi permusuhan. Mari kita jaga rasa persaudaraan dan jalin silaturahmi..

Oke. (Aji Khurniyawan)

Related Posts

1 Komentar. Leave new

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

Menu